Syahganda juga membandingkan sosok Anies dengan tokoh lain seperti Ahok, yang dianggap memiliki tingkat kepopuleran yang sepadan. Namun, menurutnya, potensi kemenangan Anies tetap tidak tergoyahkan. Jakarta sebagai sebuah kota megapolitan dunia membutuhkan pemimpin yang tidak hanya bertaraf nasional, namun juga memiliki kualitas dan kemampuan di level internasional.
Lebih lanjut, Syahganda menunjukkan bahwa data konkrit terkait kemenangan Anies didapatkan dari hasil perolehan suara Anies yang hanya kalah tipis dengan Prabowo pada Pilpres sebelumnya. Penelitian ini sudah didasarkan pada data statistik yang valid dan tidak terbantahkan, menurutnya.
Dalam konteks dukungan partai politik, Syahganda menegaskan bahwa potensi dukungan dari tiga partai yang selama ini mendukung Anies dalam Pilpres, yaitu Nasdem, PKS, dan PKB, sangat besar. Meski demikian, segala keputusan terkait kandidatur Anies dalam Pilgub Jakarta 2024 akan bergantung pada keputusan Anies sendiri.
Dari uraian tersebut, menjadi jelas bahwa dukungan Prabowo Subianto bagi Anies Baswedan dalam Pilgub Jakarta 2024 memiliki dampak yang sangat besar. Dukungan ini tidak hanya menentukan keberhasilan Anies dalam pilkada, tetapi juga mempengaruhi kredibilitas dan popularitas Prabowo sebagai pemimpin di awal masa jabatannya. Oleh karena itu, strategi politik bagi Prabowo harus dirancang secara cerdik dan realistis untuk memperhitungkan besarnya potensi kemenangan Anies dalam pilkada tersebut.
