Tampang.com | Hasil survei terbaru dari Litbang Kompas menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat khawatir perluasan jabatan prajurit TNI ke institusi sipil dapat menghambat proses reformasi yang telah berjalan sejak 1998.
Kekhawatiran terhadap Kemunduran Reformasi
Dalam survei yang dilakukan pada 17-20 Maret 2025, sebanyak 69,5 persen responden menyatakan kekhawatiran bahwa keterlibatan prajurit TNI dalam jabatan sipil dapat memundurkan reformasi. Secara lebih rinci, 55,5 persen responden merasa khawatir dan 14 persen sangat khawatir terhadap dampak dari kebijakan ini.
Peneliti Litbang Kompas, Vincentius Gitiyarko, menjelaskan bahwa awalnya terjadi keterbelahan pendapat mengenai apakah demokrasi akan terganggu jika TNI masuk ke institusi sipil. Sebanyak 46,8 persen responden merasa terganggu, sementara 49,7 persen tidak terganggu, dan 3,5 persen tidak tahu.