Kegiatan politik yang intensif di tahun-tahun menjelang pemilu memang kerap memakan waktu dan tenaga, terutama bagi para politisi muda yang ingin membuktikan diri. Rizqi juga mengakui bahwa ia terpaksa harus memprioritaskan kegiatan politiknya, mengingat target yang ingin dicapainya dalam memperjuangkan perubahan di level legislatif.
Sebagai seorang mahasiswa, tentu saja absennya dalam perkuliahan menuai beragam tanggapan. Banyak pihak beranggapan bahwa sebagai anggota DPRD, Rizqi seharusnya memberikan contoh yang baik, termasuk dalam hal kedisiplinan dalam menyeimbangkan antara kegiatan politik dan pendidikan. Namun, di sisi lain, ada juga yang memahami bahwa dinamika politik yang dijalani Rizqi sebagai seorang pemuda politisi tidaklah mudah.
Kasus ini pun menjadi pembelajaran bagi semua pihak, terutama generasi muda yang terlibat dalam dunia politik. Pentingnya menjaga keseimbangan antara kewajiban sebagai seorang mahasiswa dan tanggung jawab sebagai seorang politisi haruslah dijunjung tinggi. Kedisiplinan dan pengorbanan diri tentu diperlukan dalam membangun karier baik di bidang pendidikan maupun politik.
Sementara kabar ini terus bergulir di dunia maya, Rizqi nampaknya masih fokus dalam persiapannya menghadapi kontestasi politik yang semakin memanas. Tantangan besar menanti pemuda ini, dan tentu saja, harapannya adalah dapat memberikan kontribusi yang berarti bagi masyarakat Jawa Tengah melalui para legislator muda yang energik dan bertanggung jawab.