Di manakah letak kejanggalannya?
Kepada media, La Nyalla mengaku permintaan itu disampaikan Prabowo pada 9 Desember 2017, sekitar pukul 15.00, di Hambalang, Sentul, Jawa Barat. Saat itu, Prabowo mengundang La Nyalla ke rumahnya di Hambalang. Saat ditemui, Prabowo ditemani dua ajudannya, yakni Prasetyo dan Sugiarto.(tulisan miring dicopas langsung dari Tempo.co).
Prabowo Subianto meminta uang kepada La Nyalla pada tanggal 9 Desember 2017
Sehari kemudian, 10 Desember 2017, Gerindra mengirim surat kepada La Nyalla yang berisi 4 poin kesepakatan. Surat itu ditandatangani oleh Prabowo dan Sekjen Gerindra Ahmad Muzani. Isi bisa dilihat di Detik.com.
Sampai deadline berakhir pada 20 Desember 2017, La Nyalla tidak sanggup memenuhi 4 poin yang diajukan Gerindra.
Kemudian, pada tanggal 21 Desember 2017 La Nyalla menyurati Prabowo yang isinya pengembalian mandat terkait pencalonan dirinya di Pilgub Jatim 2018.
Dari kronologisnya:
9 Desember 2017, La Nyalla dimaki-maki dan dimintai uang oleh Prabowo.
10 Desember 2017, Prabowo menandatangani surat yang pada poin ke 3 berbunyi, “Melalui surat tugas ini, Saudara diminta menyiapkan kelengkapan pemenangan”.
21 Desember 2017, La Nyalla menulis surat yang isinya ia mengembalikan mandat karena telah gagal memenuhi persyaratan yang diajukan oleh Gerindra.
11 Januari 2018, La Nyala mengaku kalau ia dimaki-maki dan dimintai uang oleh Prabowo.
Jadi, meski sudah dimaki-maki pada 9 Desember 2017, La Nyalla tetap berupaya sepenuh daya untuk bisa memenuhi kehendak “pelakunya”, sampai kemudian ia menyatakan angkat tangan pada 21 Desember 2017 atau 11 hari setelah dimaki-maki.
Artinya, ketika Prabowo memaki-makinya, La Nyalla belum menyatakan ketidaksanggupannya.
Bagaimana mungkin Prabowo sudah memarahi dan memaki-maki yang konon digambarkan seperti orang yang sedang kesurupan, padahal saat itu “korbannya” belum juga menyatakan ketidaksanggupannya?
Menariknya, La Nyalla baru meluapkan kemarahannya pada 11 Januari 2016 atau lebih dari sebulan setelah ia dimaki-maki.
Itulah kejanggalannya. Ada kronologis yang terbolak-balik.
Seandainya, pemalakan yang disertai pemaki-makian itu terjadi setelah tanggal 21 Januari 2017 atau setelah La Nyala menyatakan ketidaksanggupannya, maka pengakuan La Nyalla tersebut masih bisa dterima akal sehat.