Tampang

Negara-Negara dengan Tingkat Perceraian Tinggi, : Menganalisis Faktor Pemicunya

26 Jul 2025 09:09 wib. 14
0 0
Perceraian
Sumber foto: Canva

Di sisi lain, di negara-negara yang lebih maju secara ekonomi, kemandirian finansial, terutama bagi perempuan, juga bisa menjadi faktor. Ketika seseorang merasa mampu menopang hidup sendiri tanpa bergantung pada pasangan, keputusan untuk mengakhiri pernikahan yang tidak bahagia bisa menjadi lebih mudah diambil. Artinya, ekonomi bisa memicu perceraian baik karena kekurangan maupun karena adanya kemandirian yang lebih besar.

Pergeseran Nilai Sosial dan Budaya

Masyarakat terus berkembang, dan begitu pula nilai-nilai sosial serta budaya terkait pernikahan. Di banyak negara, stigma terhadap perceraian telah jauh berkurang dibandingkan beberapa dekade lalu. Dulu, perceraian dianggap tabu dan memalukan, sehingga banyak pasangan memilih bertahan dalam pernikahan yang tidak bahagia demi menjaga reputasi sosial. Kini, pandangan tersebut mulai bergeser. Masyarakat menjadi lebih menerima perceraian sebagai solusi ketika hubungan tidak lagi bisa dipertahankan.

Selain itu, meningkatnya pendidikan dan kemandirian perempuan di banyak negara juga berkontribusi pada perubahan ini. Perempuan kini memiliki pilihan karier dan finansial yang lebih baik, memberi mereka keberanian dan kemampuan untuk keluar dari pernikahan yang tidak sehat atau abusif. Modernisasi dan paparan terhadap nilai-nilai global juga bisa membentuk ekspektasi yang lebih tinggi terhadap kebahagiaan personal dalam pernikahan, bukan sekadar sebagai kewajiban sosial.

Sistem Hukum yang Memudahkan Perceraian

Aspek sistem hukum juga punya pengaruh besar. Di beberapa negara, proses pengajuan perceraian relatif mudah, cepat, dan tidak terlalu mahal. Ini bisa menjadi faktor yang memungkinkan lebih banyak pasangan untuk bercerai. Misalnya, beberapa negara menerapkan sistem perceraian tanpa perlu pembuktian kesalahan (no-fault divorce), yang menghilangkan kebutuhan untuk saling menyalahkan dan mempercepat proses hukum.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?