Tampang

Sumbu Bumi Bergeser Akibat Kehilangan Air: Fakta Ilmiah yang Bisa Ganggu GPS dan Prediksi Iklim Dunia

7 Mei 2025 20:47 wib. 25
0 0
Sumbu Bumi Bergeser Akibat Kehilangan Air: Fakta Ilmiah yang Bisa Ganggu GPS dan Prediksi Iklim Dunia
Sumber foto: iStock

Penelitian ini dipimpin oleh Prof Ki-Weon Seo dari Seoul National University. Ia dan timnya menggunakan pendekatan kombinasi data satelit radar dan model kelembaban tanah untuk merekonstruksi pola perubahan air di permukaan Bumi sejak akhir abad ke-20. Dengan metode ini, mereka dapat melihat secara historis bagaimana air tanah di berbagai belahan dunia mengalami penurunan dan bagaimana hal itu berkorelasi langsung dengan pergeseran sumbu Bumi.

Data menunjukkan bahwa periode 2000–2002 adalah saat krusial, ketika kelembaban tanah menurun drastis. Penurunan ini juga memberikan kontribusi yang signifikan terhadap kenaikan permukaan laut global, dengan laju sekitar 1,95 milimeter per tahun. Angka ini bahkan lebih tinggi daripada kontribusi dari pencairan es Greenland, yang tercatat sekitar 0,8 milimeter per tahun.

Fenomena kekeringan ekstrem tidak berhenti di awal 2000-an. Antara tahun 2003 hingga 2016, dunia kembali kehilangan 1.000 gigaton air tanah. Lebih parahnya lagi, hingga tahun 2021, kelembaban tanah global belum menunjukkan pemulihan ke tingkat normal. Ini mengindikasikan bahwa kita tengah menghadapi pergeseran jangka panjang dalam penyimpanan air daratan, yang tidak hanya berdampak pada sumber daya air tapi juga stabilitas iklim global.

Wilayah-wilayah yang terdampak paling besar dari tren ini adalah Asia Timur dan Tengah, Amerika Utara dan Selatan, serta Afrika Tengah. Daerah-daerah tersebut mengalami kekeringan yang tidak hanya mengganggu pasokan air untuk kehidupan sehari-hari, tapi juga berpotensi mengubah stabilitas geofisika secara global.

Pergeseran sumbu Bumi sendiri memang terdengar sepele—hanya sekitar 45 cm. Namun, dalam skala geospasial dan teknologi tinggi seperti sistem GPS (Global Positioning System), pergeseran sekecil itu bisa berdampak besar. Profesor Wilson menekankan bahwa pemantauan pergerakan sumbu Bumi dengan akurasi milimeter sangat penting agar berbagai sistem teknologi, termasuk navigasi dan komunikasi satelit, bisa tetap berjalan dengan presisi tinggi.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?