Menurut riset Puskapa UI, hanya sekitar 22% SMK di Indonesia yang memiliki hubungan rutin dengan mitra industri yang relevan.
Stereotip Sosial Menghambat Perubahan
Salah satu tantangan besar pendidikan kejuruan adalah persepsi orang tua. Banyak yang masih menganggap SMK sebagai pilihan ‘terpaksa’ bagi siswa dengan nilai akademik rendah. Ini membuat minat dan motivasi siswa sejak awal sudah lemah.
"Saya sebenarnya ingin ke SMA, tapi nilai saya nggak cukup," ujar Dina (16), siswa SMK jurusan tata boga di Jakarta Timur.
Solusi: Modernisasi Kurikulum dan Rebranding Vokasi
Pemerintah didorong untuk mempercepat revitalisasi SMK, bukan hanya dari segi fasilitas, tapi juga kemitraan industri dan citra publik. Kurikulum harus terus diperbarui dan guru kejuruan mendapat pelatihan berkala.