Namun, penting untuk mempertimbangkan bahwa prestise dapat bervariasi antara budaya, masyarakat, dan waktu. Konsep tentang apa yang dianggap prestise dalam suatu masyarakat dapat berubah seiring waktu dan dapat berbeda antara satu budaya dengan budaya lainnya. Misalnya, dalam beberapa masyarakat, pekerjaan tertentu seperti dokter atau pengacara dianggap memiliki prestise tinggi, sementara di masyarakat lain, profesi lain yang dianggap lebih berprestise.
Prestise juga dapat memengaruhi dinamika dalam struktur sosial, terutama dalam hal pembagian kekuasaan dan akses terhadap sumber daya. Individu atau kelompok dengan prestise yang tinggi cenderung memiliki akses yang lebih besar terhadap pekerjaan, pendidikan, pengaruh politik, dan kesempatan lainnya. Dengan demikian, prestise dapat menjadi faktor yang memperkuat ketimpangan sosial dalam masyarakat.
Dalam konteks pemasaran, konsep prestise juga memainkan peranan yang penting. Banyak produk dan merek menggunakan strategi pemasaran yang menghubungkan produk mereka dengan citra prestise, dengan tujuan untuk menarik konsumen yang menginginkan asosiasi dengan status sosial yang lebih tinggi.