Beberapa pelaku lain memanfaatkan teknologi AI deepfake untuk mengubah tampilan wajah joki agar menyerupai identitas peserta yang terdaftar. Dengan bantuan aplikasi khusus dan pengaturan pencahayaan, wajah sang joki diubah digital agar lolos verifikasi sistem pengawas berbasis wajah.
“Ini bukan lagi sekadar pakai contekan. Mereka pakai teknologi tingkat tinggi yang bahkan sulit dideteksi tanpa pemeriksaan khusus,” ujar Kepala Satgas Anti-Kecurangan UTBK dari Kemendikbudristek.
Nama salah satu mahasiswa aktif dari ITB kini menjadi sorotan setelah terbukti mengatur infrastruktur teknis joki dari balik layar. Ia disebut menyuplai peralatan canggih seperti router mini, kacamata berkamera, dan bahkan melakukan modifikasi perangkat elektronik agar tidak terdeteksi alat keamanan.
Pihak ITB menyatakan akan memberikan sanksi tegas jika terbukti bersalah. “Kami sangat prihatin dan mendukung penuh proses hukum. Tindakan semacam ini mencoreng nama baik institusi dan integritas akademik,” ungkap juru bicara kampus.
Efek Domino: Pengawasan Diperketat, Menanggapi kasus ini, panitia pelaksana UTBK 2025 dan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT) akan melakukan evaluasi besar-besaran terhadap sistem keamanan. Beberapa langkah yang akan diambil antara lain: