Membaca merupakan salah satu kunci utama untuk membuka jendela dunia dan memperluas wawasan. Meningkatkan minat baca dan literasi di kalangan pelajar menjadi hal yang sangat penting untuk membangun generasi penerus yang cerdas dan berpengetahuan luas.
Namun, di era digital saat ini, minat baca di kalangan pelajar masih tergolong rendah. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti:
Kurangnya akses terhadap bahan bacaan: Tidak semua pelajar memiliki akses yang mudah terhadap bahan bacaan yang menarik dan berkualitas.
Pengaruh gadget dan teknologi: Gadget dan teknologi, seperti smartphone dan internet, sering kali menyita waktu dan perhatian pelajar, sehingga mereka menjadi kurang tertarik untuk membaca buku.
Kurangnya budaya membaca di keluarga dan masyarakat: Kebiasaan membaca di lingkungan keluarga dan masyarakat masih belum cukup kuat, sehingga pelajar tidak terbiasa untuk membaca buku.
Metode pembelajaran yang kurang menarik: Metode pembelajaran di sekolah yang masih berfokus pada hafalan dan teori membuat membaca menjadi kurang menarik bagi pelajar.
Rendahnya minat baca dan literasi di kalangan pelajar dapat membawa dampak negatif, seperti:
Kurangnya pengetahuan dan wawasan: Pelajar yang tidak suka membaca akan memiliki pengetahuan dan wawasan yang terbatas.
Kesulitan dalam belajar: Pelajar yang tidak terbiasa membaca akan mengalami kesulitan dalam belajar di sekolah.
Kurang kreatif dan inovatif: Membaca dapat membantu mengembangkan kreativitas dan inovatif, sehingga pelajar yang tidak suka membaca akan tertinggal dalam hal ini.
Kurang kritis dan analitis: Membaca dapat membantu mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan analitis, sehingga pelajar yang tidak suka membaca akan kesulitan dalam berpikir kritis dan analitis.