Selain itu, Generasi Z juga dikenal sebagai generasi yang kritis terhadap informasi. Mereka terbiasa dengan akses yang mudah terhadap berbagai sumber informasi melalui internet, yang memungkinkan mereka untuk memilah-milah informasi yang valid dan tidak valid. Mereka lebih cenderung untuk mempertanyakan otoritas dan mencari kebenaran sendiri, dibandingkan dengan generasi sebelumnya yang mungkin lebih pasif dalam menerima informasi.
Perbedaan lainnya adalah dalam hal gaya pembelajaran. Generasi Z cenderung lebih suka pembelajaran yang interaktif, visual, dan praktis. Mereka lebih memilih belajar melalui video, gambar, dan simulasi dibandingkan dengan pembelajaran yang bersifat teoritis. Hal ini memunculkan perubahan dalam pendekatan pendidikan dan kepemimpinan di lingkungan kerja, karena generasi ini membutuhkan jenis dukungan dan motivasi yang berbeda.
Dari segi nilai dan tujuan hidup, Generasi Z menunjukkan ketertarikan yang kuat terhadap keberlanjutan lingkungan dan kemanusiaan. Mereka lebih berorientasi pada nilai-nilai kesetaraan, keberagaman, dan dukungan terhadap isu-isu global. Hal ini juga tercermin dalam pilihan karir mereka, di mana mereka cenderung mencari pekerjaan yang memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan.
