Selain itu, metode pengajaran dan pendekatan pendidikan yang berubah juga berkontribusi terhadap tantangan disiplin siswa. Dalam konteks perubahan pendidikan, para pendidik semakin berusaha untuk menerapkan pendekatan pembelajaran yang lebih kolaboratif dan interaktif. Meskipun pendekatan ini memiliki banyak manfaat, seperti meningkatkan keterlibatan siswa, sering kali sulit untuk menerapkan disiplin dalam kerangka kerja yang lebih santai. Banyak siswa merasa lebih bebas untuk mengekspresikan pendapat mereka, kadang-kadang melupakan norma-norma disiplin yang diperlukan dalam kelas.
Adapun faktor lainnya yang menjadi perhatian adalah beban akademis dan tekanan yang dirasakan oleh siswa generasi sekarang. Banyak siswa menghadapi tuntutan yang lebih berat dalam hal prestasi akademik dan persaingan masuk perguruan tinggi. Tekanan ini dapat menyebabkan kecemasan dan stres, yang selanjutnya memengaruhi kemampuan mereka untuk menjaga disiplin. Siswa sering kali merasa terdesak untuk berpindah cepat dari satu tugas ke tugas lainnya, tanpa memberikan perhatian yang cukup pada proses pembelajaran itu sendiri.
Perubahan dinamika keluarga juga memberikan dampak yang signifikan terhadap disiplin siswa. Dengan adanya kedua orang tua yang bekerja dan pola asuh yang lebih fleksibel, anak-anak mungkin tidak menerima pengawasan yang sama seperti generasi sebelumnya. Tanpa dukungan dan pengawasan yang konsisten di rumah, siswa mungkin merasa lebih bebas untuk mengatur waktu dan tugas mereka, yang mengarah pada ketidakdisiplinan.
