Selain faktor alami, ada juga faktor manusia yang turut berkontribusi. Pada Abad Pertengahan, banyak bangunan di Mesir yang dibongkar untuk mengambil marmer dan batuan lainnya. banyak rumah dan bangunan baru yang dibangun menggunakan bahan-bahan yang berasal dari piramida. Penjelasan ini menunjukkan bahwa nilai marmer putih tersebut tidak hanya diakui oleh masyarakat Mesir kuno, tetapi juga oleh generasi berikutnya yang melihat peluang untuk memanfaatkan material berkualitas tinggi dari warisan budaya ini.
Keberadaan lapisan marmer putih ini juga memiliki makna simbolis dan spiritual. Dalam pandangan masyarakat Mesir kuno, piramida adalah tempat peralihan jiwa Firaun menuju kehidupan setelah mati. Dengan menggunakan marmer, mereka berharap piramida tidak hanya terlihat mengesankan tetapi juga menjadi simbol keabadian dan ketahanan. Marmer putih melambangkan kebersihan, kemurnian, dan cahaya, yang semuanya sangat dihargai dalam konteks spiritual mereka.
Tidak hanya marmer putih, tetapi ada juga variasi bahan yang digunakan dalam konstruksi piramida, yang menunjukkan keahlian luar biasa para arsitek dan pekerja pada zaman itu. Penjelasan lebih lanjut mengenai teknik konstruksi mereka menunjukkan bagaimana mereka mampu mengelola sumber daya dan penggunaan alat sederhana untuk membangun struktur megah yang masih berdiri hingga kini.