Dalam konteks masyarakat modern yang semakin kompleks, konsep eksternalisasi masih memiliki relevansi yang kuat. Dengan semakin berkembangnya teknologi dan media sosial, individu sering kali mengeksternalisasikan perasaan, pikiran, dan konflik internal melalui platform-platform digital. Hal ini membawa implikasi dalam bentuk tindakan cyber-bullying, perilaku destruktif, dan penyebaran informasi palsu yang merugikan.