Dalam konteks keberlanjutan, serangga menawarkan efisiensi yang luar biasa dalam hal pencapaian protein. Proses pemeliharaan serangga menggunakan lebih sedikit sumber daya dibandingkan dengan peternakan konvensional, menciptakan jejak karbon yang lebih rendah. Di negara-negara yang sedang berkembang, serangga dapat dihasilkan untuk meningkatkan keamanan pangan dan meningkatkan ketahanan masyarakat terhadap krisis makanan.
Sementara manfaat gizi dan keberlanjutan menjadi faktor penentu, tantangan dalam penerimaan sosial juga ada. Banyak orang masih merasa jijik atau ragu untuk mengkonsumsi serangga, terpengaruh oleh stigma yang berkembang di masyarakat. Namun, dengan kampanye edukasi yang tepat, kesadaran akan manfaat luar biasa dari serangga sebagai sumber protein utama dapat meningkat.
Dari penjelasan di atas, kita dapat melihat bahwa makan serangga bukanlah tren yang muncul secara kebetulan, melainkan merupakan pilihan yang diambil berdasarkan berbagai alasan dan penyebab yang mendalam. Dalam masyarakat yang terus berkembang, pemahaman tentang makanan berkelanjutan dapat membuka cara baru dalam memenuhi kebutuhan gizi dunia.Di Beberapa Negara, Makan Serangga Dianggap Sumber Protein Utama