Pilar kedua dari deep learning, yaitu meaningful, menekankan arti penting dari pembelajaran yang dijalani oleh peserta didik. Abdul Mu’ti menegaskan bahwa penguasaan materi tidaklah cukup, melainkan peserta didik juga perlu memahami relevansi dan manfaat dari apa yang dipelajari. Sehingga, pembelajaran tidak hanya sekadar sebuah proses akademis, melainkan juga penerapan dalam kehidupan sehari-hari.
Pilar terakhir dari konsep deep learning adalah joyful, yang menunjukkan bahwa pembelajaran seharusnya memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi peserta didik. Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa pengalaman menyenangkan dapat membantu peserta didik untuk lebih termotivasi dan terinspirasi dalam belajar, sehingga mereka lebih mudah melakukan eksplorasi dan menemukan passion mereka dalam bidang-bidang yang dipelajari.
Menurut Abdul Mu’ti, penerapan konsep deep learning tidak akan merubah kurikulum pendidikan, melainkan akan mendorong para pendidik untuk melihat kembali metode pengajaran yang telah ada dan mengintegrasikan konsep-konsep deep learning ke dalamnya. Dengan demikian, diharapkan peserta didik akan menjadi lebih siap menghadapi perubahan zaman dan tantangan di kehidupan nyata.