Pemerintah sengaja merancang Sekolah Unggulan Garuda dengan skema berbayar untuk siswa yang mampu, sehingga lingkungan belajar menjadi lebih inklusif dan beragam. Dengan adanya siswa dari berbagai latar belakang ekonomi, diharapkan tercipta interaksi sosial yang sehat dan memperkaya pengalaman belajar. Sekolah Unggulan Garuda juga tersebar di berbagai daerah, termasuk wilayah pelosok seperti Nabire di Papua Tengah dan Belitung Timur, sehingga tidak bisa disebut eksklusif.
Lebih lanjut, Stella menegaskan bahwa Sekolah Unggulan Garuda tidak menyediakan kuota khusus untuk kelompok tertentu, termasuk siswa penyandang disabilitas. Semua siswa mendapatkan akses yang setara tanpa diskriminasi. “Tidak ada perbedaan, tapi memang ada pemikiran bahwa ini harus bisa sangat inklusif. Apakah akan ada kuota khusus? Tidak, tidak akan ada kuota khusus,” jelasnya.