2. Primata
Primata, termasuk simpanse, monyet, dan orangutan, diakui sebagai hewan yang sangat pintar dan memilki emosi kompleks. Mereka mendalami kebutuhan untuk mendapatkan tantangan mental dan aktivitas sosial yang bervariasi agar kesehatan psikologisnya tetap terjaga. Ketika dibiarkan di dalam kandang yang sempit, primata sering mengalami masalah perilaku yang parah, termasuk depresi. Gejala yang terlihat bisa berupa menarik bulu sendiri, duduk diam terlalu lama, atau perilaku agresif yang tiba-tiba. Ketidakmampuan untuk berinteraksi dengan anggota kelompok lain membuat primata cenderung menderita dalam penampungan.
3. Burung beo
Burung beo terkenal dengan kemampuannya meniru suara dan berkomunikasi dengan manusia, namun sering kali hewan ini dipelihara dalam sangkar yang sangat terbatas. Dalam lingkungan alaminya, burung beo bisa terbang dan berinteraksi dengan banyak koloni teman. Kehidupan yang terkurung membuat mereka rentan terhadap stres, yang ditandai dengan perilaku mencabuti bulu sendiri, kehilangan napsu makan, atau berteriak tanpa henti. Burung beo sangat membutuhkan interaksi sosial yang aktif serta ruang yang cukup untuk terbang, dan hidup dalam sangkar sempit sangat mungkin mengurangi harapan hidup mereka.
4. Harimau
Sebagai salah satu predator soliter, harimau terlahir sebagai penjelajah dan pemburu yang memerlukan wilayah luas untuk berburu. Ketika mereka terkurung dalam sangkar yang kecil dan tidak bisa menjelajahi alam, harimau dapat mengalami stres berat. Mereka sering menunjukkan perilaku pacing, yaitu berjalan bolak-balik tanpa tujuan yang jelas, serta menolak untuk makan. Terciptanya ketidaknyamanan ini dapat memengaruhi kesejahteraan fisik dan mental mereka, terutama ketika kekurangan elemen alami yang biasa mereka jumpai di habitat liar.