Sebelumnya, Trump telah menunjukkan dukungan besar-besaran kepada industri EV, terutama kepada perusahaan milik Elon Musk, Tesla. Meskipun begitu, Tesla juga menanggung risiko kehilangan subsidi pemerintah untuk EV, yang berdampak lebih besar bagi para pesaingnya ketimbang Tesla.
Beberapa pesaing Tesla seperti General Motors dan Hyundai, secara aktif memasarkan produk-produk EV mereka di AS. Dengan penghentian subsidi pemerintah, hal ini tentu akan mengguncang bisnis mereka.
Tim transisi Trump berencana memindahkan alokasi anggaran senilai US$7,5 miliar dari pemerintahan Biden untuk pembangunan stasiun pengisian daya EV ke pemrosesan mineral-baterai, rantai pasokan pertahanan nasional, dan infrastruktur krusial. Hal ini mengingatkan bahwa baterai, mineral, dan komponen EV merupakan bagian penting dari produksi pertahanan krusial, sementara EV dan stasiun pengisian daya EV dianggap tidak sebegitu penting.
Belum lama ini, juru bicara tim transisi Trump, Karoline Leavitt, menyatakan bahwa para pemilih Trump memberikan mandat untuk menepati janji-janjinya, termasuk menghentikan serangan terhadap mobil berbahan bakar bensin-solar.
Dari sisi global, produsen otomotif kini semakin fokus pada pengembangan EV untuk mematuhi aturan yang semakin ketat dalam membatasi penggunaan bahan bakar. Namun, rekomendasi dari tim transisi Trump menunjukkan bahwa industri mobil berbahan bakar solar-bensin akan tetap menjadi perhatian utama.