Mobil listrik telah menjadi tren yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Namun, ketika membicarakan penggunaannya dalam jangka panjang, ada beberapa masalah yang perlu diperhatikan. Banyak orang mungkin belum menyadari bahwa mobil listrik akan mengalami penurunan fungsi komponen utama dalam jangka panjang.
Hal ini sebenarnya tidak berbeda jauh dengan mobil konvensional yang menggunakan mesin bahan bakar. Salah satu komponen utama yang rentan mengalami penurunan adalah baterai, atau battery pack. Menurut Bonar Pakpahan, seorang ahli produk dari PT Hyundai Motors Indonesia (HMID), baterai pada mobil listrik akan mengalami penurunan kesehatan atau battery health dalam jangka panjang.
Penurunan kesehatan baterai merupakan hal yang wajar terjadi karena baterai mobil listrik menggunakan teknologi lithium-ion. Unsur kimia dalam baterai ini rentan bereaksi dan mengalami penurunan daya serap arus listrik seiring waktu. Berdasarkan riset internal, penurunan kesehatan baterai dari 100 persen dapat mencapai 80 persen dalam waktu 10 tahun. Namun, meskipun kesehatan baterai turun menjadi 80 persen, baterai tersebut masih dapat digunakan selama 5 tahun ke depan.