Menurut pernyataan Sheikh Mohammed, bandara Al Maktoum akan memiliki kapasitas "lima kali lebih besar dari Bandara Internasional Dubai saat ini", yang saat ini merupakan salah satu hub udara tersibuk di dunia. Selain itu, menurut Sheikh Ahmed bin Saeed Al Maktoum, presiden Otoritas Penerbangan Sipil Dubai dan CEO maskapai penerbangan Emirates, "tahap pertama proyek ini akan siap dalam jangka waktu 10 tahun, dengan kapasitas untuk menampung 150 juta penumpang setiap tahunnya."
Bandara Internasional Al Maktoum saat ini hanya menerima sebagian kecil lalu lintas udara di pusat keuangan Teluk sejak tahun 2010. Dengan proyek terminal baru ini, pihak berwenang berharap bahwa bandara Al Maktoum dapat menggantikan peran Bandara Internasional Dubai, yang lokasinya di pusat kota menjadi hambatan untuk melakukan ekspansi.
Proyek ini diharapkan dapat menjadikan Bandara Internasional Al Maktoum sebagai pusat transportasi udara yang lebih besar dan lebih modern. Pengumuman tentang pembangunan bandara ini mencakup gambaran terminal putih yang melengkung, yang membuatnya mirip dengan tenda tradisional Badui di Semenanjung Arab. Selain itu, bandara ini akan memiliki lima landasan pacu paralel dan 400 gerbang pesawat, meningkat dari hanya dua landasan pacu yang dimilikinya saat ini.