Liga Indonesia selalu menjadi salah satu liga sepak bola paling menarik di Asia Tenggara. Tahun demi tahun, para pelatih di Liga Indonesia selalu mencari cara untuk membuat tim mereka lebih kompetitif. Salah satu cara yang paling sering digunakan adalah dengan mengadopsi tren formasi terbaru. Di musim terbaru ini, beberapa formasi mulai mendapatkan popularitas di kalangan pelatih Liga Indonesia, memberikan dinamika baru dalam setiap pertandingan.
Salah satu formasi yang semakin populer adalah formasi 4-2-3-1. Formasi ini dikenal karena keseimbangan yang ditawarkannya antara pertahanan dan serangan. Dengan empat bek, dua gelandang bertahan, tiga gelandang serang, dan satu penyerang utama, formasi ini memungkinkan tim untuk bermain lebih fleksibel. Tim yang menggunakan formasi ini dapat dengan mudah bertransisi dari bertahan ke menyerang, dan sebaliknya. Persija Jakarta dan Arema FC adalah contoh klub yang sukses mengimplementasikan formasi ini, memberikan mereka soliditas di lini belakang sekaligus daya serang yang mematikan.
Formasi lain yang juga mulai banyak diadopsi adalah 3-5-2. Formasi ini memungkinkan tim untuk mengontrol lini tengah dengan lebih baik, dengan lima gelandang yang bisa membantu dalam bertahan maupun menyerang. Tiga bek memberikan keamanan di lini belakang, sementara dua penyerang di depan memberikan ancaman konstan kepada lawan. PSM Makassar telah menunjukkan keberhasilan dengan formasi ini, di mana mereka mampu mendominasi penguasaan bola dan menciptakan banyak peluang gol. Formasi ini juga memberikan fleksibilitas dalam menyerang dari sayap, di mana wing-back bisa naik membantu serangan, menambah dimensi serangan tim.