Tampang.com | Asa Timnas U-23 Indonesia untuk tampil di Olimpiade Paris resmi pupus usai kekalahan dramatis dalam laga play-off. Kekalahan ini bukan hanya menutup mimpi anak asuh pelatih muda berbakat, tapi juga kembali memantik perdebatan panjang soal pembinaan sepak bola nasional.
Dari Pahlawan ke Sasaran Kritik
Sempat dielu-elukan setelah lolos ke semifinal Piala Asia U-23, para pemain kini jadi sasaran kekecewaan. Netizen menyoroti menurunnya performa dan ketidaksiapan mental dalam pertandingan krusial.
“Kalau cuma jadi kejutan sesaat tanpa konsistensi, percuma. PSSI harus berani evaluasi,” tulis akun @bola_realita di media sosial, mewakili kekecewaan banyak fans.
Permasalahan Klasik yang Tak Kunjung Usai
Kritik publik bukan tanpa alasan. Persoalan teknis, minimnya jam terbang internasional, hingga keputusan taktis pelatih jadi bahan perbincangan. Namun, akar masalah yang lebih dalam justru menyasar ke sistem pembinaan yang dinilai tidak berkesinambungan.