Tampang

Sejarah Pertemuan Indonesia dan Arab Saudi: Apa yang Bisa Kita Pelajari untuk Kualifikasi Piala Dunia 2024?

21 Jul 2024 21:02 wib. 251
0 0
Apa yang Bisa Kita Pelajari untuk Kualifikasi Piala Dunia 2024?
Sumber foto: Google

Pertemuan Terakhir
Pertemuan terakhir antara Indonesia dan Arab Saudi terjadi pada kualifikasi Piala Dunia 2018. Arab Saudi menang tipis dengan skor 21. Meskipun kalah, Indonesia menunjukkan perbaikan signifikan dalam hal taktik dan semangat juang, yang memberikan harapan untuk pertandinganpertandingan selanjutnya.

 Pelajaran dari Sejarah Pertemuan

1. Peningkatan Kualitas Pertahanan
Salah satu kelemahan yang konsisten dari Timnas Indonesia dalam pertandingan melawan Arab Saudi adalah pertahanan yang kurang solid. Arab Saudi sering kali mampu mengeksploitasi celah di lini belakang Indonesia dengan serangan cepat dan penyelesaian yang klinis. Untuk kualifikasi Piala Dunia 2024, Indonesia perlu fokus pada peningkatan koordinasi dan disiplin di lini pertahanan.

2. Efektivitas Serangan Balik
Dalam beberapa pertandingan terakhir, Indonesia mampu menunjukkan efektivitas dalam serangan balik. Pemainpemain seperti Egy Maulana Vikri dan Witan Sulaeman bisa menjadi kunci dalam menciptakan peluang dari serangan balik cepat. Memanfaatkan kecepatan dan kemampuan dribbling pemain sayap bisa menjadi strategi efektif melawan pertahanan Arab Saudi yang cenderung bermain terbuka.

3. Penguasaan Bola
Arab Saudi sering kali mendominasi penguasaan bola dalam pertandingan melawan Indonesia. Untuk mengatasi hal ini, Indonesia perlu meningkatkan kemampuan dalam menjaga dan mendistribusikan bola. Menguasai bola lebih lama akan mengurangi tekanan dari serangan Arab Saudi dan memberi waktu bagi Indonesia untuk mengembangkan serangan.

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

Harga Beras Medium Dipatok Rp.12.000/kg
0 Suka, 0 Komentar, 26 Agu 2017

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.