Namun, kehadiran pemain asing juga membawa sejumlah kontroversi. Salah satu isu utama adalah kekhawatiran bahwa mereka dapat menghambat perkembangan pemain lokal. Banyak yang berpendapat bahwa dengan banyaknya pemain asing yang menjadi starter di tim-tim Liga Indonesia, kesempatan bermain bagi pemain lokal menjadi terbatas. Hal ini dapat berdampak negatif pada perkembangan mereka, terutama pemain muda yang membutuhkan lebih banyak waktu bermain untuk berkembang.
Selain itu, ada juga isu mengenai biaya. Merekrut pemain asing sering kali memerlukan dana yang tidak sedikit. Gaji mereka biasanya lebih tinggi dibandingkan pemain lokal, dan ini dapat membebani keuangan klub, terutama klub-klub kecil yang memiliki anggaran terbatas. Beberapa klub bahkan mengalami masalah keuangan serius karena tidak mampu mengelola biaya yang dikeluarkan untuk pemain asing.
Kontroversi lain yang sering muncul adalah masalah adaptasi. Tidak semua pemain asing mampu beradaptasi dengan baik di Indonesia, baik dari segi budaya, bahasa, maupun cuaca. Ada beberapa kasus di mana pemain asing gagal menunjukkan performa terbaik mereka karena kesulitan beradaptasi, yang pada akhirnya merugikan klub yang telah menginvestasikan banyak dana untuk mereka.
Di sisi lain, beberapa pemain asing justru menjadi ikon dan mendapatkan tempat khusus di hati para penggemar. Mereka tidak hanya berkontribusi di lapangan, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak orang. Contohnya adalah pemain-pemain seperti Marco Simic di Persija Jakarta atau Ezechiel N'Douassel di Bhayangkara FC, yang telah menjadi bintang di liga dan disayangi oleh penggemar.