Karena, lanjut Medi, terkadang masih terjadi salah koordinasi di sektor ganda dan kadangkala atlet belum bisa tenang secara utuh saat pertandingan. Catatan yang sama juga diungkapkan oleh Medi, yang menjadi pelatih tim putra.
Konsistensi, mental, manajemen fisik, dan pola permainan akan menjadi bahan evaluasi. Karena, tidak jarang pemain masih berkutat pada pukulan yang keras, tapi belum sepenuhnya menggunakan teknik yang lebih baik.
“Kadang masih terjadi pukulan yang akurasinya belum baik. Saya melihat bagaimana ketenangan dan konsentrasi pemain belum berjalan konsisten saat di lapangan. Bahkan, meski sudah memimpin poin, malah jadi berbalik. Itu bagian dari konsistensi pola permainan yang akan jadi bahan evaluasi setelah ini,” lanjutnya.
Dari informasi yang ada di jajaran Pengurus Pusat Persatuan Soft Tenis Indonesia (PP PESTI), seluruh atlet yang tergabung di timnas soft tenis Asian Games akan menjalani pemusatan pelatihan dan beberapa turnamen di mancanegara. Namun, sampai saat ini belum ditentukan negara mana saja yang bakal menjadi tujuan dua program tersebut.