Marc mengaku bahwa pada masa-masa awal itu, ia harus mengendalikan segalanya — dari performa motor, strategi balapan, hingga tekanan psikologis dari atmosfer paddock. “Saat bertarung di Valencia untuk gelar juara, itu adalah titik paling sulit dalam hidup saya sebagai pebalap,” tambahnya.
Ketegangan dengan Rossi, Kini Tantangannya Adik Sendiri
Tak bisa dimungkiri, Marquez sempat mengalami ketegangan panas dengan Jorge Lorenzo, dan bahkan perseteruan panjang dengan Valentino Rossi — yang hingga kini masih jadi perbincangan di kalangan penggemar MotoGP. Meski demikian, ia belajar banyak dari masa-masa tersebut.
Menariknya, musim ini Marquez justru mendapat lawan yang sangat dekat: adik kandungnya sendiri, Alex Marquez. Keduanya terlibat dalam persaingan perebutan gelar juara dunia MotoGP 2025.
“Lucu rasanya ketika bersaing dengan adik sendiri. Kalau saya kalah, kekalahannya akan bertahan di meja makan keluarga,” canda Marc. “Tapi kami saling memahami, dan persaingan ini tidak mengubah hubungan kami. Kami justru makin erat. Saya ingin yang terbaik untuknya, begitu juga sebaliknya,” ujarnya.