Selain itu, Ferry juga menilai bahwa faktor geografis menjadi tantangan tersendiri untuk penggunaan VAR di Liga 2 karena klub-klub peserta tersebar dari ujung barat hingga ujung timur Indonesia. Meskipun begitu, dia berharap pada musim 2025/2026, teknologi tersebut sudah dapat digunakan di Liga 2.
"Kami berharap dapat memperkenalkan VAR musim depan. Kami sedang mempersiapkannya," ujarnya. "Dari sumber-sumber tertentu, kami akan mengadopsi VAR, meskipun tidak seperti yang dilakukan Liga 1. Kami sedang melakukan pencarian karena secara geografis, Liga 2 lebih luas dan banyak dari ujung Sumatera hingga ujung timur," tambahnya. "Jika Liga 1 tidak sampai ke ujung, Liga 2 terus meluas hingga ke Maluku Utara. Bahkan, Biak pun terletak di Bali," lanjutnya.
Liga 2 2024/2025 akan segera bergulir mulai akhir pekan ini. Pertandingan pertama antara Persibo Bojonegoro melawan Gresik United di Stadion Let jend Haji Soedirman, Bojonegoro, pada Sabtu (7/9/2024) akan menjadi laga pembuka.
Dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, penggunaan VAR di kompetisi sepak bola merupakan langkah positif untuk meningkatkan keadilan dalam pertandingan. Namun, tantangan infrastruktur dan geografis di Indonesia memang menjadi pertimbangan dalam menerapkan teknologi tersebut. Di sisi lain, penggunaan VAR juga memerlukan komitmen dan investasi yang tidak sedikit, baik dari federasi sepak bola maupun dari klub-klub yang bertanding.