Ada juga faktor retensi air yang sering diabaikan. Ketika kita berolahraga, tubuh kadang-kadang mengalami penumpukan cairan sebagai respons terhadap proses penyembuhan otot yang sedang berlangsung. Retensi air ini dapat membuat timbangan menunjukkan angka yang lebih tinggi dibandingkan sebelumnya. Sebuah pola minum yang tidak teratur, terutama ketika kita kurang mengonsumsi air di hari-hari tertentu, juga dapat memicu retensi cairan, sehingga membuat kita tampak lebih berat saat menimbang badan.
Stres dan kualitas tidur juga memiliki peranan dalam fluktuasi berat badan. Ketika kita stres, tubuh memproduksi hormon kortisol, yang dapat meningkatkan daya tarik terhadap makanan-manis dan meningkatkan penyimpanan lemak. Tidur yang tidak cukup atau berkualitas buruk juga dapat mempengaruhi metabolisme, sehingga tubuh cenderung menyimpan lemak lebih banyak daripada yang membakar. Olahraga teratur di gym mungkin tidak sepenuhnya compensatory jika diimbangi dengan stres tinggi dan kurang tidur.
Selain itu, kebiasaan konsumsi minuman berkalori tinggi juga bisa jadi penyebab berat badan meningkat. Minuman olahraga, soda, atau kopi dengan tambahan gula yang sering kali dianggap sepele dapat menambah kalori secara signifikan. Jika tidak dihitung dengan baik, kalori dari minuman ini bisa menjadi penyebab berat badan yang naik, meskipun program latihan di gym dilakukan secara teratur.