Peran sponsor semakin besar dalam evolusi seragam pada era ini. Tidak hanya logo sponsor yang menjadi lebih menonjol, tetapi juga desain seragam sering kali dipengaruhi oleh kebutuhan sponsor. Beberapa klub bahkan mengganti warna tradisional mereka demi memenuhi permintaan sponsor, yang tentu saja menimbulkan kontroversi di kalangan suporter. Namun, hal ini juga menandakan bahwa sepak bola Indonesia mulai menjadi industri yang serius.
Perkembangan seragam tim Liga Indonesia terus berlanjut memasuki era modern Liga 1. Teknologi dalam pembuatan seragam semakin maju, dengan penggunaan bahan yang ringan, elastis, dan mampu mengatur suhu tubuh pemain. Desain seragam juga semakin variatif dan mengikuti tren global. Banyak klub yang bekerja sama dengan perusahaan apparel terkenal untuk mendesain seragam mereka. Seragam klub-klub seperti Bali United, Bhayangkara FC, dan Madura United kini tidak kalah menarik dibandingkan dengan seragam klub-klub dari liga-liga top dunia.
Selain itu, evolusi seragam tim juga dipengaruhi oleh budaya lokal. Banyak klub yang mulai memasukkan elemen-elemen budaya daerah ke dalam desain seragam mereka. Motif-motif batik, tenun, dan ornamen khas daerah sering kali ditemukan dalam seragam klub-klub Liga Indonesia. Hal ini tidak hanya memperkaya estetika seragam, tetapi juga menjadi sarana untuk mempromosikan kekayaan budaya Indonesia ke kancah internasional.
Seiring dengan perkembangan digital, presentasi dan pemasaran seragam tim juga berubah. Klub-klub kini menggunakan media sosial dan platform digital lainnya untuk memperkenalkan seragam baru mereka kepada publik. Acara peluncuran seragam yang dulu sederhana kini menjadi ajang spektakuler yang ditunggu-tunggu oleh para penggemar. Video promosi, sesi pemotretan profesional, dan kolaborasi dengan selebriti atau influencer menjadi bagian dari strategi pemasaran seragam klub-klub Liga Indonesia.