Metode lainnya yang juga banyak digunakan oleh pelari adalah tes Rockport Walk Test. Tes ini cocok bagi mereka yang mungkin tidak mampu berlari akibat cedera atau pemula yang baru mulai berlatih. Dalam tes ini, pelari berjalan sejauh satu mil (1,6 km) dengan kecepatan maksimal yang dapat dicapai. Setelah menyelesaikan tes, pelari mencatat waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan jarak tersebut dan detak jantung mereka langsung setelahnya. Tinggi badan, berat badan, dan usia juga akan dimasukkan ke dalam rumus untuk mendapatkan estimasi VO2 Max. Rumus yang digunakan adalah: VO2 Max = 132.853 - (0.0769 x berat badan dalam pon) - (0.3877 x usia dalam tahun) + (6.315 x 1 untuk pria/0 untuk wanita) - (3.2649 x waktu dalam menit) - (0.156 x detak jantung setelah tes).
Pelari juga dapat memanfaatkan teknologi wearable, seperti jam tangan fitness atau aplikasi di smartphone, yang sering dilengkapi fitur untuk menghitung VO2 Max. Meskipun tidak seakurat metode laboratorium, teknologi ini memberikan estimasi yang baik dan mudah diakses. Dengan perangkat yang tepat, pelari dapat melacak kemajuan mereka dari waktu ke waktu dan mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang kapasitas aerobik mereka.