Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) telah menurunkan jarak zona bahaya Gunung Lewotobi Laki-Laki dari 9 kilometer (Km) menjadi 8 Km. Meskipun demikian, masyarakat diminta tetap waspada dan menghindari melakukan aktivitas di zona bahaya tersebut.
Menurut Kepala Tim Pengamatan Gunung Api PVMBG, Heruningtyas Desi Purnamasari, penurunan zona bahaya ini didasarkan pada catatan yang diperoleh tim di lapangan yang menunjukkan penurunan aktivitas gempa yang menjadi tanda erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
“Kegempaan untuk erupsi ini sudah mulai menurun, namun gempa-gempa guguran dan hembusan meningkat. Sehingga, kami menurunkan aktivitas di zona rekomendasi dari 9 km menjadi 8 km,” ungkap Heruningtyas dalam Konferensi Pers secara virtual pada Senin (18/11/2024).
Meskipun demikian, Heruningtyas menegaskan bahwa aktivitas gempa harmonik masih tercatat, menandakan adanya potensi erupsi di masa mendatang. “Potensi gempa harmonik dan non harmonik masih tercatat, sehingga potensi erupsi untuk kedepannya masih ada,” tambahnya.
Heruningtyas menjelaskan bahwa Gunung Lewotobi Laki-Laki saat ini masih berada di dalam tingkat aktivitas level IV atau awas. "Aktivitas gunung Lewotobi Laki-Laki masih berpotensi untuk erupsi, sehingga kami masih menetapkan tingkat aktivitasnya di level 4 atau Awas," pungkasnya.