Lebih lanjut, Yayan menjelaskan bahwa Satgas yang dibentuk TNI AL bertugas menyusun agenda latihan dan kegiatan para kadet selama pelayaran. Program tersebut meliputi pelatihan pertahanan laut, strategi keamanan kawasan, serta sejumlah kunjungan ke negara-negara yang akan disinggahi.
Rute pelayaran KRI Bima Suci akan mencakup beberapa titik penting, mulai dari Surabaya, Jakarta, Padang, Penang (Malaysia), Sattahip (Thailand), Brunei Darussalam, Tarakan, Makassar, dan kembali ke Surabaya sebagai titik akhir.
Selain latihan militer, akan ada pula berbagai kegiatan pengembangan diri di atas kapal untuk mempererat hubungan antar-kadet dari 21 negara peserta. Total 38 kadet dan sejumlah perwira pendamping dijadwalkan mengikuti pelayaran ini.
Yayan menekankan pentingnya pelayaran ini sebagai momentum diplomatik dan penguatan kerja sama militer lintas negara. Ia berharap hubungan yang terjalin dalam pelayaran ini dapat berlanjut ketika para kadet tersebut kelak menjadi pimpinan militer di negara masing-masing.