Menariknya, kehadiran Jan Ethes turut menjadi perhatian dalam kegiatan tersebut. Putra sulung Gibran Rakabuming Raka, Wali Kota Solo dan putra sulung sendiri dari Presiden Jokowi itu tampak antusias membantu dalam proses pembagian sembako. Keikutsertaan Jan Ethes dalam kegiatan tersebut turut mendapat sorotan yang cukup besar dari masyarakat. Hal ini membawa pesan positif di tengah-tengah gejolak politik yang sedang terjadi belakangan ini.
Sebagai seorang penulis, analis, dan pemerhati peristiwa politik, saya melihat kejadian ini sebagai sebuah pertunjukan politik yang cenderung mendramatisasi situasi politik yang sedang terjadi. Tidak dapat dipungkiri bahwa kegiatan Jokowi membagikan sembako di DIY, disertai kehadiran Jan Ethes, memiliki dimensi politik yang cukup kuat, terutama di tengah-tengah kisruh politik saat ini. Bagaimanapun juga, keputusan Jokowi untuk melakukan kegiatan tersebut tanpa mengikuti undangan rakernas PDIP telah menimbulkan berbagai spekulasi di kalangan publik.
Kendati demikian, kita sebagai masyarakat perlu mengambil sikap yang bijak dalam menafsirkan dan merespon kejadian ini. Terlepas dari interpretasi politik atau kemanusiaan dari kegiatan tersebut, yang pasti adalah bahwa kegiatan pembagian sembako adalah sebuah bentuk kepedulian terhadap masyarakat, terlebih di tengah pandemi yang masih melanda. Sementara itu, keikutsertaan Jan Ethes sebagai generasi muda juga menunjukkan semangat untuk ikut serta dalam kegiatan positif yang dapat memberikan dampak baik bagi masyarakat.