Dengan target operasional yang dijadwalkan pada bulan Juni 2024 dan produksi yang dimulai pada Agustus 2024, smelter ini diharapkan dapat mencapai kapasitas penuhnya pada akhir Desember 2024. Keberhasilan proyek ini bukan hanya menandai kemajuan teknis dalam industri pemurnian logam, tetapi juga menjadi perwujudan dari upaya PT Freeport Indonesia dalam mendukung hilirisasi industri pertambangan di Indonesia.
Penting untuk dicatat bahwa pengoperasian smelter ini akan memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional dengan membuka peluang pekerjaan bagi masyarakat Indonesia. Rencananya, PT Freeport Indonesia berambisi merekrut sebanyak 15 ribu hingga 20 ribu anak muda sebagai tenaga kerja. Hal ini bukan hanya menciptakan lapangan kerja baru, tetapi juga memberikan peluang bagi para profesional dan pekerja muda Indonesia untuk terlibat dalam industri strategis ini.
Adanya fasilitas smelter ini bukan hanya menjawab kebutuhan industri pemurnian logam, tetapi juga merupakan langkah penting menuju hilirisasi industri pertambangan di Tanah Air. Dengan cara ini, tembaga yang ditambang di Indonesia tidak hanya menjadi sumber daya alam yang bernilai, tetapi juga mengalami proses pengolahan lebih lanjut di dalam negeri. Hal ini akan memberikan dampak positif terhadap nilai tambah produk dan penciptaan lapangan kerja di sektor industri pengolahan.
Sebagai perusahaan yang berkomitmen untuk berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan, PT Freeport Indonesia membawa harapan baru bagi pertumbuhan industri nasional. Pengoperasian smelter ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat ekonomi, tetapi juga meningkatkan kemampuan industri dalam mencapai standar internasional. Selain itu, kehadiran smelter ini menjadi pendorong bagi pertumbuhan ekonomi lokal dan pengembangan teknologi di Indonesia.
