Selain itu, media sosial seringkali menjadi wadah untuk menyebarkan stereotip negatif dan prasangka terhadap kelompok tertentu. Hal ini dapat membuat orang Korea terpapar pada pandangan yang terdistorsi mengenai orang Indonesia, sehingga memperkuat sikap rasisme terhadap mereka.
Bukan tanpa alasan, orang Korea juga mengalami masalah rasisme di Indonesia. Sebagai negara dengan masyarakat yang cenderung homogen, orang Korea sering kali menjadi sasaran prasangka dan sikap diskriminatif di Indonesia. Beberapa kasus di media sosial juga menunjukkan bahwa sikap anti-Korea telah muncul di kalangan masyarakat Indonesia.
Fenomena ini menyebabkan pertanyaan, apa yang sebenarnya bisa dilakukan untuk mengatasi rasisme antar dua negara? Pendidikan budaya dan pemahaman lebih lanjut tentang keanekaragaman antarbangsa dapat menjadi langkah awal yang penting. Melalui program pertukaran budaya dan pendidikan, orang Indonesia dan Korea dapat belajar satu sama lain, dan dengan demikian, mendorong penghormatan dan toleransi antara kedua kelompok.
Adanya regulasi yang ketat terhadap konten yang dapat menyebarkan kebencian di media sosial juga merupakan langkah penting dalam menangani permasalahan ini. Perusahaan teknologi dan media sosial perlu memperhatikan kebijakan mereka terkait konten yang merendahkan dan discriminative agar dapat menciptakan lingkungan online yang lebih aman dan inklusif.