Saat Matahari mencapai masa hidupnya, bintang yang menerangi planet kita ini akan meledak dan menghancurkan banyak planet di sekitarnya. Ketika momen itu terjadi, kehidupan di Bumi bisa saja akan berakhir.
Sebelum hal tersebut terjadi, sebuah simulasi yang dilakukan oleh ilmuwan ternyata juga memperkirakan kapan manusia akan punah. Kepunahan ini menurut para ilmuwan bisa saja terjadi karena kondisi perubahan iklim yang terus berlanjut.
Menurut BGR, perubahan iklim telah menjadi isu global dan kekhawatiran masyarakat luas. Ilmuwan pun terus berupaya untuk memecahkan permasalah tersebut. Beberapa ide coba dilontarkan, misalnya mengirimkan gelembung ke luar angkasa untuk membantu memblokir radiasi Matahari. Namun, belum ada solusi yang benar-benar diterapkan.
Sementara perubahan iklim terus berlanjut, mengancam mencairnya lapisan es yang akan menyebabkan ratusan ribu kilometer garis pantai tenggelam ke dalam lautan. Dan kini, menurut simulasi baru, akhir umat manusia bisa terjadi dalam waktu 250 juta tahun jika perubahan iklim terus berlanjut.
Simulasi tersebut dilakukan oleh superkomputer dengan menggunakan berbagai data yang berkaitan dengan iklim Bumi dan kimia laut, serta keadaan lempeng tektonik dan biologi. Simulasi menemukan bahwa dalam 250 juta tahun, atmosfer Bumi akan penuh dengan CO2.
Hal itu, ditambah dengan panasnya sinar matahari, akan membuat Bumi tidak mampu lagi menopang berbagai bentuk kehidupan, termasuk umat manusia. Simulasi menunjukkan suhu Bumi bisa mencapai antara 40 hingga 50 derajat Celcius. Suhu tersebut hanya akan diperburuk oleh tingkat kelembapan yang tinggi, sehingga membuat Bumi semakin tidak dapat dihuni.