Selain itu, Anton menyatakan masih terdapat opsi lain yang dapat ditempuh generasi muda dalam memilih hunian di pusat kota Jakarta, yakni dengan menyewa.
“Rumah itu gak harus memiliki di negara-negara seperti Singapura, Hongkong gitu, rumah itu dia adalah leaseful ya artinya kalau kita bilang sewa lah gitu,” tutur Anton.
Atas dasar itu, ia menyatakan pemerintah sendiri telah memiliki program untuk menghadirkan hunian rumah di pusat kota yakni melalui program rusunawa atau rusunami.
“Jadi saya pikir itu mindset (pola pikir) yang kita mesti ubah ke depan bahwa memiliki rumah itu tak harus memiliki tapi ya juga bisa berpikir untuk sewa gitu ya,” kata Anton.
Terkait masalah kepemilikan rumah bagi karyawan dengan gaji Rp10 juta, belum banyak tersedia data yang mencatat secara spesifik tentang kemungkinan kepemilikan rumah di Jakarta. Namun, berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), terdapat tren peningkatan harga properti di Jakarta yang cenderung membuat harga rumah di pusat kota menjadi tidak terjangkau bagi kelas menengah.
Dalam hal ini, program perumahan subsidi dari pemerintah seperti Rusunawa atau Rusunami menjadi alternatif yang layak dipertimbangkan sebagai solusi bagi karyawan dengan gaji Rp10 juta yang ingin memiliki tempat tinggal di pusat kota. Selain itu, perkembangan pola kepemilikan rumah yang cenderung beralih ke sistem sewa juga menjadi pilihan yang masuk akal di tengah harga properti yang semakin tinggi.