Tampang

Pungli Rutan KPK: Terdakwa Ternyata Sempat Menolak, tapi Goyah saat Ada Tahanan Tahu Lokasi Rumahnya

19 Nov 2024 09:25 wib. 40
0 0
Pungli Rutan KPK: Terdakwa Ternyata Sempat Menolak, tapi Goyah saat Ada Tahanan Tahu Lokasi Rumahnya
Sumber foto: website

Terungkap dalam persidangan kasus dugaan pungutan liar (pungli) di rumah tahanan (rutan) KPK, Ramadan Ubaidillah menampakkan penolakannya terhadap penerimaan uang dari tahanan sebelum akhirnya goyah. Ramadan mengakui bahwa salah satu alasan pendiriannya goyah adalah karena adanya tahanan yang mengetahui tentang jumlah anak dan lokasi rumahnya. Pengakuan tersebut disampaikan ketika ia diperiksa sebagai terdakwa dalam kasus tersebut bersama dengan 14 terdakwa lainnya pada Senin (18/11/2024).

Pada awalnya, Jaksa mengonfirmasi Ubaidillah mengenai perannya sebagai lurah atau pengumpul uang dari para tahanan KPK di rutan Cabang C1. "Belum disampaikan juga kenapa saudara mau menjadi lurah pada saat itu, awal-awal saudara masuk kan saudara sempat tidak mau terima terkait dengan uang-uang ini?" tanya Jaksa di ruang sidang Pengadilan Tipikor Jakarta.

Ubaidillah menjelaskan bahwa sebelumnya ia merupakan seorang satpam KPK yang kemudian diangkat sebagai ASN Lembaga Antirasuah. Karena itu, ia mengaku hanya bisa tunduk atas perintah pimpinannya. "Lalu ketika saya masuk di rutan sendiri pun pertama kita serba salah Pak, kita ini paling bawah, kita menjaga tahanan dan notabene itu tahanannya bukan orang biasa," kata Ubaidillah.

Ia juga mengakui adanya intervensi dari tahanan yang membuatnya menolak menerima uang pungli tersebut. Intervensi tersebut terkait dengan informasi pribadi tentang keluarganya. "Saya dari awal ga mau terima, tapi sudah saya sampaikan di BAP dalam beberapa bentuk intervensi dari tahanan, dari yang awalnya tiba-tiba mereka nawarin saya mau digaji 3x lipat, juga tiba-tiba di kemudian di kemudian hari tiba-tiba seorang tahanan (bilang) saya punya anak dua saya tinggal di mana," ungkap Ubaidillah.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.