Lebih lanjut, Indra Ambalika selaku Wakil Ketua Yayasan Sayang Babel Kite yang juga merupakan Dosen Ilmu Kelautan di Universitas Bangka Belitung, menegaskan pentingnya pengkayaan populasi cumi-cumi dalam konteks tersebut. Cumi-cumi dipilih karena memiliki nilai ekonomis yang signifikan. Selain itu, hasil pemantauan terhadap artificial reef yang telah dibangun oleh PT Timah Tbk menunjukkan bahwa struktur tersebut telah berhasil menarik perhatian cumi-cumi, dengan banyak telur yang menempel di tempat tersebut.
Dalam menjelaskan proses restocking yang dilakukan, Indra Ambalika mengungkapkan bahwa telur cumi-cumi yang diambil dari artificial reef harus ditetaskan dalam kondisi yang terkendali untuk meminimalisir tingkat kematian. “Telur yang muda dan anak cumi-cumi yang baru menetas cenderung rentan terhadap predator, seperti ikan lain yang ada di sekitarnya. Dengan menggunakan sistem restocking, kami dapat meningkatkan angka kelangsungan hidup anak-anak cumi-cumi ini,” katanya.