Sebelumnya, lebih dari 4.500 personel gabungan dari kepolisian dikerahkan untuk mengamankan jalannya unjuk rasa yang digelar oleh sejumlah elemen buruh di sekitar kompleks parlemen. Aksi tersebut sempat memanas dan berujung pada ditangkapnya beberapa peserta, termasuk anak-anak di bawah umur.
Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Asep Edi Suheri menegaskan bahwa seluruh jajaran kepolisian wajib mengedepankan pendekatan humanis dan terukur dalam menghadapi massa. Ia melarang keras penggunaan senjata api maupun tindakan agresif.
“Tidak ada yang boleh membawa senjata api, tidak ada penembakan. Anggota juga dilarang bersikap emosional. Keselamatan masyarakat maupun personel adalah prioritas utama. Semua harus kompak dan berkoordinasi dengan komandan lapangan,” tegas Asep.