Tampang

Peningkatan Angka Pengangguran dan Dampaknya pada Anak Muda Indonesia

2 Agu 2024 22:25 wib. 175
0 0
Peningkatan Angka Pengangguran dan Dampaknya pada Anak Muda Indonesia
Sumber foto: iStock

Mayoritas dari golongan hopeless of job (55,8%) di antaranya memiliki pendidikan rendah, atau hanya lulusan SMP ke bawah. Selain itu, kurangnya lapangan pekerjaan di Indonesia, terutama di sektor formal, pergeseran nilai-nilai budaya kerja generasi muda, hingga ketidaksesuaian antara lapangan pekerjaan dengan pendidikan yang diperoleh, menjadi penyebab utama tingginya angka hopeless of job ini.

Anak muda yang tergolong dalam kategori hopeless of job juga rentan terhadap depresi. Berdasarkan laporan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes), prevalensi depresi di Indonesia pada tahun 2023 mencapai 1,4%. Tertinggi dirasakan oleh usia 15-24 tahun atau generasi Z, yang mencapai 2%.

Peningkatan angka pengangguran dan masuknya anak muda ke dalam kategori hopeless of job bukan hanya menjadi masalah ekonomi, namun juga meningkatkan risiko terhadap kesehatan mental generasi muda. Salah satu solusi yang perlu dipertimbangkan adalah meningkatkan akses pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar kerja, serta memperluas kesempatan kerja yang sesuai dengan kemampuan dan minat generasi muda. Dalam mengantisipasi dampak psikologisnya, juga harus ada peran aktif dari lembaga pemerintah, dunia usaha, serta masyarakat untuk memberikan dukungan dan pembinaan kepada para pencari kerja muda. Kondisi ini menekankan pentingnya kolaborasi dan upaya bersama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan karier dan kesejahteraan psikologis generasi muda di Indonesia.

<12>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Apakah Indonesia Menuju Indonesia Emas atau Cemas? Dengan program pendidikan rakyat seperti sekarang.