Meskipun begitu, kasus ini menimbulkan keraguan di kalangan publik mengenai kejujuran dalam proses bisnis dan pengelolaan proyek-proyek besar di tanah air. Muncul pertanyaan mengenai pemantauan dan kontrol yang harus diterapkan untuk mencegah kejadian serupa terjadi di masa depan.
Dalam menghadapi tudingan ini, Achsanul Qosasi berjanji untuk lebih berhati-hati dan mengambil langkah-langkah preventif agar kejadian serupa tidak terulang. Menurut Achsanull, selama ia berkarier di bidang keuangan selama 35 tahun, baru kali ini ia mengalami kekhilafan, yang ia artikan sebagai suatu kesalahan.“Kesalahan terbesar saya adalah tidak segera melapor dan mengembalikan uang tersebut sesegera mungkin,” ujar dia.
Para pemangku kepentingan dalam dunia bisnis diharapkan dapat mengambil pelajaran dari kasus ini. Pengelolaan proyek-proyek besar seharusnya tidak hanya ditujukan untuk keuntungan pribadi namun harus mementingkan kepentingan bersama, yakni memberikan manfaat bagi masyarakat secara adil dan terhormat.
Hal ini juga menyoroti perlunya penguatan sistem pengawasan dan pengawalan, baik dari pemerintah maupun internal perusahaan untuk mencegah praktik-praktik korupsi dan penyalahgunaan kepercayaan. Selain itu, pentingnya penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran-pelanggaran yang terjadi juga menjadi fokus utama dalam menegakkan keadilan dan kejujuran dalam dunia bisnis.