Pernyataan Erdogan tersebut mengandung pesan untuk kekuatan Israel bahwa negara tersebut harus tetap kuat agar tidak dapat melakukan tindakan yang dianggap merugikan Palestina. Erdogan juga menyinggung perlunya tindakan yang serupa dengan intervensi Turki di Karabakh (Azerbaijan) dan Libya, yang menunjukkan ketegasan Turki dalam menghadapi konflik di kawasan tersebut. Hal ini diungkapkan dalam laporan dari reuters, Senin (29/7).
Konflik di Gaza dan Palestina telah memicu kemarahan Turki, yang sejak 7 Oktober 2023 telah melihat serangan yang tak kunjung berakhir dari Israel. Lebih dari 40 ribu jiwa, sebagian besar adalah warga sipil termasuk anak-anak dan perempuan, telah kehilangan nyawa mereka akibat konflik tersebut.
Sejak serangan pada bulan Oktober, Erdogan secara rutin melancarkan kritik yang keras terhadap serangan Israel terhadap Gaza. Kritik tersebut dapat dipandang sebagai bentuk dukungan Turki terhadap Palestina dalam menghadapi kekerasan yang terus menerus dari Israel.