Salah satu langkah konkret yang ditempuh adalah menjadikan Pramuka sebagai kegiatan ekstrakurikuler wajib di seluruh jenjang pendidikan, mulai dari SD hingga SMA. Abdul Mu’ti menilai Pramuka mengandung nilai dasar yang relevan dengan tantangan zaman: cinta tanah air, disiplin, gotong royong, hingga pembentukan kepribadian yang mulia.
“Mulai semester ini, Pramuka kita jadikan sebagai ekstra kurikuler wajib, dan di antara nilai dasar dalam Dasa Dharma Pramuka tentu adalah cinta tanah air serta pembentukan karakter,” ucapnya.
Upaya ini juga sejalan dengan pandangan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Megawati Soekarnoputri, yang menekankan pentingnya generasi muda memahami nilai-nilai Pancasila dan sejarah bangsa. Menurut Megawati, semakin banyak anak muda kini yang tidak lagi mengenal perjalanan panjang berdirinya Republik Indonesia.