Longsor di jalur Tol Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) pada hari Senin, 10 Mei 2021 kembali menimbulkan kekhawatiran bagi pemudik maupun pengguna jalan lainnya. Kejadian ini diduga kuat sebagai akibat dari gerusan air hujan yang merusak struktur tanah di sekitar area jalan tol. Kejadian ini menambah daftar panjang insiden longsor yang terjadi di jalur-jalur tol di Indonesia, yang menjadi ancaman serius bagi keselamatan pengguna jalan.
Air hujan yang deras tidak hanya menjadi faktor pendukung munculnya longsor di berbagai wilayah, namun juga faktor utama yang mendukung terjadinya erosi. Longsor di jalur Tol Bocimi kali ini diduga dipicu oleh erosi tanah yang disebabkan oleh air hujan deras yang terjadi beberapa hari sebelumnya. Fenomena alam ini memperburuk stabilitas dan kekuatan dari tebing-tebing di sekitar jalan tol, yang pada akhirnya menyebabkan longsor yang mengganggu arus lalu lintas.
Melihat kondisi ini, perlu adanya evaluasi mendalam terkait perencanaan dan pembangunan jalan tol di Indonesia. Faktor geografis dan iklim Indonesia yang cenderung rawan terhadap curah hujan tinggi, membutuhkan perencanaan konstruksi jalan tol yang lebih tahan terhadap dampak erosi dan longsor. Sistem drainase yang baik serta perawatan rutin terhadap tebing-tebing di sekitar jalan tol perlu dijadikan prioritas untuk mencegah terjadinya longsor yang dapat mengancam keselamatan pengguna jalan.