Tampang

KPK Geledah Dua Apartemen terkait Kasus Taspen, Sita Uang Ratusan Juta hingga Tas Mewah

12 Jan 2025 08:02 wib. 29
0 0
KPK Geledah Dua Apartemen terkait Kasus Taspen, Sita Uang Ratusan Juta hingga Tas Mewah
Sumber foto: website

Pada 8-9 Januari 2025, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di dua apartemen yang terletak di kawasan Rasuna Said, Jakarta Selatan. Aksi tersebut bertujuan untuk mengumpulkan bukti terkait kasus dugaan investasi fiktif di PT Taspen pada tahun 2019.

Tessa Mahardhika Sugiarto selaku Juru Bicara KPK mengungkapkan bahwa dalam operasi tersebut, pihaknya berhasil menyita sejumlah mata uang asing yang kemudian dirupiahkan nilainya mencapai ratusan juta rupiah. "KPK telah melakukan penyitaan terhadap uang tunai dalam mata uang asing seperti USD, SGD, Poudstreling, Won & Bath yang apabila dirupiahkan, jumlahnya mencapai sekitar Rp300 juta," ungkap Tessa melalui pernyataan tertulis pada Sabtu (11/1/2025).

Tak hanya itu, tim penyidik KPK juga berhasil menyita sejumlah aset dan dokumen kepemilikan aset. "Termasuk juga penyitaan terhadap tas-tas mewah, dokumen-dokumen atau surat terkait kepemilikan aset, serta barang bukti elektronik (BBE) yang diduga memiliki keterkaitan dengan perkara yang sedang ditangani," jelas Tessa.

Dalam perkara ini, KPK telah menahan Antonius N.S. Kosasih, mantan Direktur Utama PT Taspen. Sebelum penahanan dilakukan, Kosasih telah menjalani pemeriksaan oleh tim penyidik KPK. Kosasih ditetapkan sebagai tersangka bersama Ekiawan Heri Primaryanto (EHP) yang menjabat sebagai Direktur Utama PT Insight Investments Management (IIM) dari tahun 2016 hingga Maret 2024.

Asep Guntur Rahayu, Direktur Penyidikan KPK, menjelaskan bahwa KPK melakukan penahanan terhadap Kosasih dan EHP selama 20 hari pertama sejak tanggal 8 Januari hingga 27 Januari 2025. Penahanan dilakukan di Rutan Cabang Gedung KPK Merah Putih. Kasus ini merupakan bukti komitmen KPK dalam memberantas korupsi di tanah air.

<123>

#HOT

0 Komentar

Belum ada komentar di artikel ini, jadilah yang pertama untuk memberikan komentar.

BERITA TERKAIT

BACA BERITA LAINNYA

POLLING

Dampak PPN 12% ke Rakyat, Positif atau Negatif?