Jadi, Bagaimana dengan Fresh Graduate?
Meskipun persyaratan pengalaman sering menjadi tembok tinggi, bukan berarti fresh graduate tidak memiliki peluang. Ada beberapa strategi yang bisa diterapkan:
Fokus pada Magang dan Part-time: Pengalaman magang, kerja paruh waktu, atau volunteer yang relevan, meskipun singkat, sangat berharga. Ini menunjukkan inisiatif dan memberikan pengalaman praktis yang dibutuhkan perusahaan.
Tonjolkan Proyek dan Portofolio: Jika tidak ada pengalaman kerja formal, pamerkan proyek-proyek akademik, freelance, atau pribadi yang relevan. Portofolio dapat menjadi bukti nyata keterampilan dan kemampuan.
Asah Soft Skill: Keterampilan komunikasi, pemecahan masalah, adaptasi, dan kerja tim sangat dicari. Ikuti organisasi kemahasiswaan, proyek kelompok, atau pelatihan untuk mengasah ini.
Kuasai Keterampilan Teknis Tambahan: Selain kurikulum, pelajari software, bahasa pemrograman, atau alat lain yang relevan dengan bidang diminati. Sertifikasi tambahan bisa sangat membantu.
Perluas Jaringan (Networking): Hadiri seminar, job fair, atau webinar industri. Berinteraksi dengan profesional bisa membuka pintu pada kesempatan yang tidak diiklankan secara publik.
Tunjukkan Antusiasme dan Kemauan Belajar: Dalam wawancara, tunjukkan semangat besar untuk belajar dan berkembang. Perusahaan menghargai kandidat yang termotivasi dan proaktif.