Hilman menambahkan, meski tahun lalu jemaah relatif lebih mudah masuk ke Mekkah, akses ke Masjidil Haram tetap penuh tantangan. Dengan mekanisme kartu nusuk dan syarikah, pemerintah berusaha memastikan jemaah benar-benar terdaftar dan didampingi dengan baik.
“Karena itu, kami menahan keberangkatan beberapa jemaah agar bisa masuk ke Mekkah melalui syarikah yang resmi,” ujarnya.
Saat ini, ada delapan syarikah Arab Saudi yang resmi menangani jemaah haji dari Indonesia. Namun, pada gelombang pertama, masih ditemukan kloter-kloter yang terpisah dan bahkan tercampur antara syarikah yang berbeda.