Tampang.com | Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal masih terus terjadi di berbagai sektor industri, menimbulkan kekhawatiran dan ketidakpastian bagi ribuan pekerja. Situasi ini dipicu oleh berbagai faktor, mulai dari perlambatan ekonomi global, kenaikan biaya produksi, hingga transformasi digital yang menggeser kebutuhan tenaga kerja. Buruh pun menuntut pemerintah untuk segera mengambil langkah konkret guna melindungi hak-hak mereka.
Banyak perusahaan, terutama di sektor manufaktur dan teknologi, terpaksa mengurangi jumlah karyawan untuk mempertahankan operasional mereka. "Saya sudah bekerja selama 10 tahun, tiba-tiba di-PHK tanpa pesangon yang layak. Ini sangat menyakitkan," ungkap Andi, salah satu korban PHK di Tangerang. Kisah Andi hanyalah satu dari ribuan cerita pilu yang dialami buruh di tengah ketidakpastian ekonomi ini.